Kamis, 22 September 2011

Islam dan Peradaban Yang Akan Datang



            Menarik apabila kita membahas mengenai sebuah peradaban yang tumbuh berkembang menjadi suatu peradaban yang maju. Cina dan Romawi telah di memiliki suatu kenangan fase peradaban yang gemilang, dimana di zaman itu kedua peradaban ini mampu melahirkan suatu sumbangan besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Cina dalam sumbangsih peradabannya telah banyak memiliki kontribusi dalam bidang Filsafat seperti Confusiusme, teori keseimbangan yang lebih sering dikenal dengan Yin dan Yang dan lain sebagainya. Sedangkan Romawi juga tidak kalah besar dalam memberikan kontribusi di bidang ilmu Pengetahuan, seperti teori-teori Filsafat tentang Alam, Tuhan, Politik, Sosial, Hukum dan lain sebagainya. Dan semua itu sampai saat ini masih digunakan dalam kajian pembelajaran bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia.
           
Bagaimana dengan Peradaban Islam? Sebelum barat memegang kendali peradaban saat ini, islam lah yang telah lebih dulu memiliki peradaban yang maju dan memiliki kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Masa peradaban emas islam yakni ketika Dinasti Abbasiyah dengan Baghdad sebagai pusat pemerintahannya dan Dinasti Umayyah II dengan Andalusia (Spanyol sekarang) sebagai pusat pemerintahannya. Di masa itu, para ilmuwan islam terlahir dengan berbagai macam gagasan-gagasan orisinil mengenai ilmu pengetahuan. Seperti Ibnu Sina yang telah menyumbang pemikiran mengenai ilmu kesehatan tentang teori Optiknya, Al Mawardi. Al Ghazali, Al Farabi dan lain sebagainya yang telah memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu-ilmu Sosial, Filsafat, Hukum, Seni dan Ketuhanan. Akan tetapi fakta itu bukan merupakan hal yang harus selalu hanya dikenang. Perasaan Romantisme akan kegemilangan peradaban islam haruslah dikikis. Tujuannya adalah untuk kita bisa bangkit dan berkembang untuk mencapai masa kegemilangan yang pernah islam miliki pada masa lalu.
            Sebenarnya islam memiliki beberapa kekuatan untuk bisa mendapatkan peradaban yang dulu telah dimilikinya, seperti yang dinyatakan oleh Prof. Dr. Din Syamsuddin kekuatan-kekuatan itu antara lain:
1.      Human Resources atau Sumber Daya Manusia.
Islam adalah salah satu agama mayoritas di dunia, islam memiliki penganut sekitar 1,6 miliar di dunia. Dalam hal kuantitas yang besar ini, sebenarnya islam memiliki sumber daya yang melimpah apabila dari setiap penganut muslimnya memiliki kualitas yang sangat baik. Dan kecenderungan bertambahnya jumlah penganut muslim di setiap tahunnya menjadikan lebih besar lagi kuantitas sumber daya manusia yang di miliki islam, malah di Negara-negara minoritas muslim, muslim bisa sangat berkembang dengan baik.
2.      Natural Resources atau Sumber Daya Alam
Hampir di seluruh Negara-negara yang mayoritasnya muslim atau Dunia Muslim memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satu kawasan dunia islam yang memiliki sumber daya alam minyak terbesar berada di Timur Tengah, selain itu kawasan Afrika Utara dan Asia Tenggara juga memiliki sumber daya alam yang luas. Ini menjadikan dunia islam memliki modal untuk  bisa mengembangkan atau mengeksploitasi sumber daya alamnya untuk kemajuan dunia islam itu sendiri.
3.      Value Resources atau Sumber Daya Nilai
Nilai yang dimaksut disini adalah islam sebagai agama bagi para setiap muslim itu sendiri. Barat dengan Etos Protestan dan Cina dengan Etos Confusiusnya menjadikan diri mereka memiliki nilai-nilai dari agama di dalam diri mereka yang mampu mengantarkan mereka ke fase kemajuan. Sedangkan apabila setiap umat muslim mengamalkan nilai-nilai etos islam dalam kehidupan mereka, tidak mustahil dunia islam akan bisa mencapai suatu perdaban yang maju.
4.      History Resources atau Sumber Daya Sejarah
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa islam memiliki masa peradaban yang gemilang. Dimana di masa itu islam melahirkan berbagai para ilmuwan yang masing-masing mewakili kontribusi keilmuan pada bidangnya. Sumber daya sejarah itu harus dijadikan intropeksi dan pengalaman bagi dunia islam untuk bisa bangkit dan melihat ke depan. Tidak lagi hanya terhenti pada ke belakang yang menjadikan umat islam berhenti berkembang.
            Dari ke empat point diatas lah islam bukan lah mustahil untuk bisa bangkit dan menuju peradaban yang maju, seperti yang telah dimiliki islam pada masa-masa sebelumnya. Dan kekeringan sumbangsih dari perdaban islam untuk kemajuan ilmu pengetahuan kelak telah diwakili oleh para intelektual muslim yang mempunyai harapan untuk islam bisa maju dan berkembang. Sekiranya hal itu semua lah yang harus dipahami dan diamalkan bagi umat islam dan apabila umat muslim belum tersadarkan akan itu semua, tidak mustahil islam akan selalu seperti keadaan yang hanya sebagai dunia ketiga bagi peradaban yang memegang dunia sekarang ini.


By: T. Indra Purnama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar