Senin, 14 Juli 2014

Perlunya Pertimbangan untuk Relawan Gaza

Perlunya Pertimbangan untuk Relawan Gaza
Tri Indra Purnama


Operasi militer yang dilakukan Israel terhadap Gaza pada Selasa (8/7/2014) mendapat respon keras dari masyarakat Indonesia.  Aksi itu dianggap sebagai hal yang tidak berkeperi manusiaan. Rajutan empati tersebut begitu kuat, tak sedikit masyarakat Indonesia yang terpanggil untuk menjadi relawan.
Dukungan pun mengalir diberbagai media sosial. Mereka berbondong-bondong menggalang dana untuk Palestina. Tanda tagar seperti #PrayForPalestine, #SavePalestine, #PrayForGaza, #SaveGaza pun ramai bermunculan di media sosial.
Pelbagai Ormas Islam mengajak masyarakat untuk ikut andil langsung, tak hanya sebatas menggalang dana. Kata Jihad pun marak digunakan oleh mereka untuk merayu seseorang agar mau menjadi relawan dan berjihad ke Gaza, Palestina.

Sabtu, 12 Juli 2014

Remember The Titans

Review film Remember The Titans
Tri Indra Purnama
Cast: Coach Boone (Danze Wasinghton), Coach Yoast (Will Paton) Big Ju (Wood Harris) Gery Bertier (Ryan Hurst)


Di sana (Amerika), mereka yang berbeda hidup berdampingan. Sikap toleransi pun muncul dari padatnya perbedaan yang ada. Namun keberhasilan Amerika Serikat sekarang ini dalam hal pluralismenya dan kebebasannya, tidak didapatkan secara mudah. Butuh perjuangan yang berat dan panjang selayaknya mendapatkan keberhasilan tersebut. Dan sekiranya, konflik yang berujung pada pertumpahan darah pun tak terelakan.

Gila Hormat ala Fasisme

Gila Hormat ala Fasisme
Tri Indra Purnama
Pada saat itu di Nunberg 1934, kongres Partai Nazi dilakukan. Mereka terperangah, mereka diam tapi tegap. mereka terdiri dari 700.000 ribu yang didiami di sebuah tanah lapang yang luas. Para penggede partai berdiri rapat dan menantang di atas panggung. Mereka sangat yakin ketika Sang Fuhrer (Adolf Hitler) memberikan pidato doktrinisasi fasis. Sang Mesias ini berkata, “ini adalah keinginan kita bahwa negara dan Reich ini akan bertahan pada milinium selanjutnya”. Dan hadirin pun mengamini.
 –Cuplikan adegan dari Film * (tekad kemenangan--
Perang Dunia I (1914-1918), dikenal juga sebagai masa runtuhnya rezim monarki absolut besar (Ottoman, Hasbrug, Romanov dan Hohenzollern) melahirkan rezim fasisme di Eropa. Perang Dunia I juga memicu revolusi Rusia yang diikuti oleh beberapa negara lain seperti Cina dan Kuba.[1] Krisis terjadi begitu hebat di Italia. Masyarakat sipil merongrong kelaparan dan kesakitan akibat penyakit yang diderita. Setiap tegongan (belokan) gang menampakan wajah yang suram. Mereka tidak bekerja, mereka sakit, malah mereka hampir mati akibat dampak krisis yang besar. Momen ini dimanfaatkan oleh para kelompok fasis yang menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang terpilih untuk melanjutkan cita-cita kemenangan perang.

Fasisme mendapat tempat yang kuat pada masa Perang Dunia II, namun Ideologi ini seakan lenyap pada akhir 1940an. Kemunculan Perang Dunia II (1939-1945) adalah salah satu penyebab dari terjadinya perkembangan ideologi fasisme di Italia, Jerman dan Jepang. Fasisme meneriaki tujuan perluasan doktrin pada tahapan internasional. Mereka menginginkan lebih dari tahapan nasional. “Jerman hari ini, esok seluruh dunia” menggambarkan isi dalam mars Nazi. Dalam usahanya mencapai cita-cita, fasisme ditopang oleh para pengusaha industri dan para tuan tanah. Karena dua kelompok ini sangat mementang eksistensi serikat buruh yang dianggap penghambat dalam proses produksi. Kelas menengah dan militer juga kelas-kelas yang menjadi topangan bagi perjalanan misi fasis. Fasisme memanfaatkan para kelompok tersebut untuk bisa menggapai kekuasaan.

Refleksi Elit dan Konsolidasi Demokrasi dalam Pilpres 2014

Refleksi Elit dan Konsolidasi Demokrasi dalam Pilpres
Tri Indra Purnama
Pemilu Presiden 2014 memberikan dampak kurang baik terhadap penguatan demokrasi di Indonesia. Salah satunya adalah sikap dan perilaku elit yang bertentangan dengan upaya demokratisasi. Bukan berarti Pemilu Presiden kali ini tidak menghasilkan sesuatu yang positif. Berjalannya pesta demokrasi dengan jalur yang damai patut diapresiasi. Minimnya tingkat kerusuhan sebuah hal yang konstruktif bagi demokrasi. Namun, poin penting dari semua itu adalah tahapan konsolidasi demokrasi di Indonesia.


Indonesia pertama kalinya melakukan pemilu presiden dengan hanya dua calon pasangan presiden dan wakil presiden; pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo-Jusuf kalla. Karena terpusatnya hanya dua pasangan, pilpres kali ini menjadi pusat perhatian tinggi dari masyarakat.

Aksi Heroik Penjaga Gawang di Piala Dunia 2014

Aksi Heroik Penjaga Gawang di Piala Dunia 2014
Tri Indra Purnama
Perhelatan Piala Dunia tahun ini menampilkan banyak kejutan. Salah satunya adalah aksi heroik kiper-kiper dari berbagai negara .Mereka seolah menjadi benteng besar dari ganasnya serangan tim lawan.
Penjaga gawang menjadi sosok kunci di lini pertahanan sebuah tim.

Demokrasi Setapak di Thailand

Demokrasi Setapak di Thailand
Tri Indra Purnama

Demokrasi Thailand telah jatuh melalui kudeta yang dilakukan oleh kelompok militer. Supermasi sipil telah tercerabut dan militer membawa dirinya sebagai pihak yang mengontrol operasi negara. Dunia mengecam intervensi militer dalam politik dan kontrol militer atas sipil di Thailand.

Tepat pada 22 mei, militer Thailand berhasil merebut dan mengambil alih kekuasaan dari Perdana Menteri Yingluck Shinawarta. Dengan cepat, junta militer berhasil menguasai daerah Utara dan Timur Thailand, di mana daerah tersebut adalah basis loyalis Yingluck Shinawarta.

Pihak militer beralasan bahwa kondisi politik Thailand sudah sangat memprihatinkan. Instabilitas politik dan demonstrasi terjadi terus menerus. Mereka bermaksud menjadi pahlawan dengan merebut kekuasaan untuk mengembalikan situasi politik ke arah yang lebih baik.

Pemikiran Politik Al-Farabi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah kehidupan bagaimana syrat-syarat suatu Negara yang ideal, kepala Negara yang ideal, system pemerintahan yang ideal, maka perlulah kita sebagai kalangan akademis untuk mengkaji sis tem,bentuk dan kepala Negara yang ideal untuk Negara kita ini atau untuk berbagai Negara yang lain.